MANADO,PROSULUT.com – Sebanyak 40 siswa Sekolah Dasar Inpres (SDI) Malalayang mengikuti penamatan setelah dinyatakan lulus, Jumat (09/06/2023). Penamatan yang berlangsung di sekolah tersebut, dihadiri, pengawas, para guru, orang tua dan sejumlah undangan.
Naftali Bataa, Pengawas Malalayang, mengatakan, pendidikan bukanlah semata – mata tanggung jawab para pendidik, tapi juga orang tua dan masyarakat. Itu sebabnya kata dia, pendidikan di sekolah tak akan berjalan maksimal jika tidak didukung oleh pihak – pihak berkompoten.
“Penamatan tidak dilarang asalkan tidak ada pungutan – pungutan yang sengaja dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu sebabnya perlu ada inisiasi dari pihak komite sekolah, orang tua dan masyarakat, sehingga isu pungutan liar (Pungli) dapat ditepis,” ujar Bataa.
Pada kesempatan itu, Naftali mengingatkan orang tua siswa untuk terus menyekolahkan anak mereka hingga ke tingkat pendidikan secara berjenjang. Selain itu dia juga mewanti –wanti para siswa tidak mengikuti media sosial (medsos) yang sifatnya menyesatkan.
Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) SDI Malalayang, Deity Ratag, mengaku kagum dengan prestasi yang diraih siswa didikannya. Dikatakan, meski baru menjabat sebulan lebih sebagai kepsek, namun telah cukup banyak prestasi yang dihasilkan para siswa.
“Tidak sia – sia perjuangan para guru. Kelulusan seratus persen ini juga tidak lepas dari peran orang tua yang terus mendorong anak mereka untuk terus belajar dan berprestasi,” ujar Deity.
Untuk mempertahan prestasi yang diraih para siswa, Deity pun menerapkan program P5. Dijelaskan program yang masuk dalam kurikulum ‘merdeka belajar’, sangat menguntungkan tidak hanya bagi siswa, tapi juga terhadap para pendidik.
“Program P5 bertujuan membantu peserta berkembang lebih baik. Mereka (para siswa-red) dapat mempelajari hal – hal di kehidupan lebih baik. Selain itu, program ini untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitar mereka,” jelas Ratag. (JET)