PROOSULUT.com, MANADO – Sebelu masuki tahap pembelajaran, sebanyak 313 peserta didik kelas X SMK Negeri 6 Manado, dinyatakan resmi mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari.
Dalam kegiatan yang digelar mulai Rabu (09/07-2025) di Aula SMK Negeri 6 itu, ke-313 peserta didik peserta MPLS didampingi kakak–kakak kelas, guru, dan kepala sekolah (Kepsek), diawali dengan doa bersama.
Kepala SMK Negeri 6 Manado, Altje Salele M.Pd saat membuka MPLS tersebut menyatakan sangat bersyukur kepada orangtua siswa yang sudah mempercayakan anak-anak mereka belajar di SMK Negeri 6 Manado.
Menurutnya, SMK Negeri 6 mempunyai sarana dan prasarana memadai serta ditopang oleh staf pendidik berkompeten yang sudah teruji kapabilitasnya.
“Kalian akan menempuh pembelajaran selama tiga tahun di jurusan masing-masing. Belajarlah sungguh-sungguh, sebab keberhasilan ada di pundak kalian,” ujar Salele.
Karena kalian sudah memilih SMK Negeri 6, sambungnya, maka kami akan bina dan membentuk pribadi kalian menjadi manusia-manusia yang berkarakter dan bertanggungjawab dalam kehidupan kalian, menjemput masa depan gemilang, harapan orangtua dan sekolah.
“Tunjukkan semangat yang membara kalian di hari pertama ini. Hasilnya pasti tidak akan sia-sia,” pintanya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana MPLS SMKN 6 Manado tahun pelajaran 2025/2026 dalam laporanya menjelaskan, pelaksanaan MPLS bertujuan mengembangkan kopetensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga megara yang bertanggungjawab.
Ia mengatakan, kegiatan MPLS selaras dengan visi dan misi SMKN 6 Manado sebagai salah satu institusi pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara.
Ia menjelaskan, SMKN 6 Manado terbagi dalam 11 gugus, 7 jurusan (kompetensi).
Selama mengikuti MPLS, para peserta didik dan kakak pembimbing harus berpedoman pada regulasi yang sudah ditetapkan.
“Diharapkan para peserta MPLS mampu bersinergitas bersama kakak pembimbing. Jika ada yang kurang mampu atau kurang sehat jangan dipaksanakan.
Silahkan melapor guna mendapatkan pelayanan,” harapnya. (***)