MANADO,PROSULUT.Com – Sejak dipercyakan memimpin SDN Winangun, Kepala Sekolah Suzana Mandagi langsung melakukan terobosan yang bertujuan meningkatkan kualitas anak didik.
Hal pertama yang dilakukan adalah mempelajari suasana dan lingkungan sekolah, kemudian secara bertahap melakukan pembenahan.
Diawali dari menata lingkungan sehingga terlihat rapih, sejuk dan indah dipandang sehingga baik anak didik maupun tenaga pendidik menjadi betah dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Lingkungan yang baik, sangat menentukan kualitas lulusan. Sebab dengan sauna belajar yang mendukung, pasti melahirkan generasi cerdas karakter baik,” ungkap Kepsek SDN Winangun, Suzana Mandagi kepada Prosulut.com, Rabu 2 November 2022.

Sementara unutk menjadikan sekolah berkualitas sehingga diminati orang tua murid maupun peserta didik, Suzana menerapkan disiplin yang cukup ketat, antara lain dilrang terlambat datang ke sekolah.
Dikatakan, jika ada murid yang terlambat saat apel sudah dimulai atau dalam pelaksanaan upacara bendera, tidak boleh masuk. Melainkan harus menunggu apel atau upacara selesai baru bisa masuk.
“Displin ini tidak hanya berlaku bagi murid, tetapi juga para guru. Jika terlambat harus menunggu di luar lingkungan sekolah guna memberi efek jera bahwa masuk sekolah harus diplin,” tegas Suzana dengan nada meyakinkan.
Penerapan disiplin ini akan dilaksanakan secara konsekuen agar sekolah itu berwibawa dan disegani. “Saya tidak mau ada siswa maupun guru yang tidak disiplin, mulai dari masuk lingkungan sekolah hingga proses KBM berlangsung,” tukasnya lagi.

Selain menutut disiplin, Kepsek Suzana juga memanjakan guru-guru dengan memberi makan setiap hari. “Setiap hari sekolah menyiapkan makanan bagi guru-guru agar mereka tidak ada alas an keluar dari lingkungan sekolah untuk cari makan,” ungkapnya terus terang.
Guna mendapatkan dukungan dari orang tua dan masyarakat sekitar, Kepsek menjalin kerjasama untuk membangun SDN Winangun. “Kami ajak orang tua untuk membaur dalam menopang pendidikan di SDN Winangun. Bahkan saat upacara bendera 17 Agustus lalu, orang tua dan masyarakat sekitar diajak untuk ikut upacara bersama dengan anak-anak,” kata Susana.
Terkait pelaksanaan ANBK tahun 2022, SDN Winangun mengikutkan 24 peserta dari kelas 5. Sementara ada satu sekolah yang bergabung yaitu SD Katolik Winagun.
Dikemukakan, saat ini SDN Winangun mengoleksi 174 siswa yang tercatat dalam Dapodik. “Tahun sebelumnya tercatat 150 siswa. Kami menartgetkan 200 siswa di tahun ini namun yang didapat adalah 174 siswa. Bersyukur selalu atas apa yang ada di depan mata,” ungkap Kepsek bersuia 47 tahun.
Saat diangkat beberapa tahun lalu, Suzana merupakan Kepsek termuda. Ia sudah merasakan susah senang sebagai guru maupun kepala sekolah. Pernah menikmati suasana banjir dan tanah longsor.
“Namun semua selalu indah pada waktunya,” kata Suzana yang mengaku pernah menjadi Kepsek di sebuah SD yang jarang didatangi para tamu karena lokasinya yang agak sulit untuk dijangkau. (meldi sahensolar)