MANADO,PROSULUT.Com – SDN 110 Manado ternyata masih mengoleksi anak didik yang tidak lengkap adminsitrasi seperti kepemilikan Kartu Keluarga (KK) sehingga tidak tercatat dalam Data Pokok Anak Didik (Dapodik).
“Ada sekitar 10 siswa yang tidak masuk Dapodik karena belum memiliki KK sebagai syarat pokok. Sedangkan 97 siswa lainnya sudah masuk Dapodik,” kata Kepsek Meike Polii, S.Pd ketika ditemui Prosulut.com di ruang kerjanya Selasa 29/11. 2022.
Polli mengatakan, kebanyakan anak didik yang tidak punya KK dari keluarga broken home, orang tua bercerai lalu kawin lagi. Atau sudah punya pasangan tetapi belum menikah sehingga tidak bisa membuat KK.
“Anak anak biasanya hanya dititipkan kepada Oma atau saudara lainnya sehingga tidak diperhatikan lagi soal adminsitrasi kependudukan dari anak,” kata Polii.
Dikatakan, pihaknya sudah mengusulkan atau memberikan solusi agar anak tersebut dititipkan saja pada KK Oma, atau sang ibu yang belum menikah bikin KK sendiri atau KK tunggal. “Sekarang ini tidak sulit mengurus KK di Pemkot Manado,” tukasnya.

Polii mengatakan, jika tidak punya KK dan belum terdaftar di Dapodik, akan menyulitkan posisi anak jika akan masuk kelas ujian nanti. “Nantinya anak anak tidak bisa ikut ujian. Makanya kami tegaskan saat masuk kelas lima nanti sudah harus punya KK,” ungkapnya lagi.
Kerugian lain yang akan dialami oleh anak didik adalah tidak akan mendapatkan fasilitas bantuan Pendidikan seperti PIP atau b antuan lainnya seperti dana BOS. Bahkan pihak sekolah juga dirugikan karena yang pasti tidak masuk dalah hitungan penerima dana BOS.
“Meski begitu kami tidak bisa menolak anak-anak untuk belajar karena menyangkut usia wajib belajar. Nanti kami disalahkan lagi kalau tidak terima mereka, tetapi orang tua juga harus mmikirkan nasib anaknya dengan melengkapi administrasi seperti KK,” ujar Polii penuh harap.
Terkait pelaksanaan Full Day Scool (FDS), bagi Polii sangat mendukung program pemerintah. “Sebagai ASN kami sangat mendukung meskipun 99 persen orang tua menolak FDS,” katanya memberi alasan.
Hanya saja, untuk FDS yang nantinya penerapannya adalah eschool, SDN 110 terkendala sarana dan prasarana penunjang. “Akan kami lakukan sesuai dengan kondisi sekolah kami. Apalagi ruang kelas masih terbatas karena ada dua ruang kelas yang dibagi dua bagian,” katanya.
Menurutnya, pihak SDN 110 sudah mengusulkan lewat Dapodik dan tinggal menunggu realisasi dari pemerintah, terutama sarana dan prasarana penunjang KBM. (meldi sahensolar)