MANADO- Kepala SMPN 13 Manado Theodora Uway langsung turun lapangan paaca musibah banjir yang melanda Kota Manado akhir Januari lalu.
Masalahnya sejumlah siswa dan guru ikut menjadi korban banjir dan tanah longsor karena curah hujan yang cukup tinggi.
“Ada 17 siswa dan guru yang terdampak banjir dan tanah longsor sehingga mereka butuh perhatian atau pelayanan kasih,”kata Theodora usai membagikan bantuan kepada korban banjir.
Ditemui di sekolahnya Senin 6 Februari, mantan Wakepsek SMPN 8 Manado ini memaparkan, untuk korban yang cukup berat bantuan diantar langsung ke lokasi atau rumah rumah siswa dan guru. Namun yang ringan ringan bantuan diambil di sekolah karena mereka sudah masuk sekolah.
Sementara bagi anak didik yang kehilangan sragam sekolah diberikan kompensasi untuk tidak pakai seragam ke sekolah karena situasi yang tidak memungkinkan. “Yang penting mereka bisa sekolah,” tukasnya.

Lebih jauh Theodora memaparkkan, dengan musibah ini pimpinan sekolah bisa tau keberadaan anak didik terutama kondisi ekonomi dan tempat ringgal. “Terkadang kami guru guru suka menuntut macam macam kepada anak anak tetapi tidak tahu kondisi mereka yang sesungguhnya. Yaah tiap tiap celaka ada hikmahnya,” ungkap Kepsek yang selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap aktivitasnya terutama ketika menjalankan kepercayaan yang deberikan pimpinan.
Menurutnya, hanya doa yang memberikan kekuatan untuk menjalankan tugas yang mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa. “Musti kuat berdoa dan bekerja?” Pungkas Theodora sembari terseyum. (Meldi s)
