MANADO, PROSULUT.Com – Ujian Sekolah tingkat Sekolah Dasar se Kota Manado khususnya teori yang dimulai Senin 8 Mei, telah berakhir Jumat 12 Mei 2023. Sementara ujian praktek sesuai dengan kalender pendidikan akan dimulai Senin 15 hingga 17 Mei 2023, meskipun tidak semua mata pelajaran ada prakteknya.
SDN 105 Manado yang dipimpin Marry Cristiane Sondakh SPd telah melaksanakan ujian sekolah dan diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari Sembilan laki laki dan 11 perempuan. “Semua hadir sejak hari pertama hingga terakhir,” kata Kepsek Marry Sondakh ketika ditemui di sela-sela ujian sekolah, Jumat 12/05/2023.
Khusus SDN 105, mata pelajaran terakhir adalah IPS dan untuk soal ujian dususun sendiri oleh masing-masing sekolah kemudian diplenokan dalam forum KKG di Kecamatan Tikala. “Kita duduk bersama untuk membahas soal soal ujian untuk sinkronisasi serta saling melengkapi,” kata mantan Kepsek SD Kartika Perkamil.
Khusus mata pelajaran Muatan Lokal, Mary cendeung pada praktek langsung dan focus pada kegiatan yang ada di sekitar lingkungan sekolah atau rumah. Contohnya budidaya tanaman dapur hidup dan lain lainnya agar para siswa juga mengenal cara menanam.
“Peserta ujian kami laksanakan praktek menanam dalam wadah polybag,” kata Sondakh.
Wakil Ketua PBSI Kota Manado ini mengatakan, penyusunan kurikulum sekolah itu harus disesuaikan dengan kondisi sekolah, antara lain ketersediaan sarana dan prasarana memadai, tenaga pendidik dan lain lainnya. Jangan sampai membuat kurikulum yang tidak mampu untuk dilaksanaakan.
Mantan guru olahraga SDN 120 Manado yang sudah malang melintangdi dunia pendidikan ini memaparkan, Kementrian boleh memberikan gambaran umum tentang penyusunan kurikulum. Tetapi sekolah yang menyusun harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, karena mereka yang tahu kondisi sekolah serta apa yang dibutuhkan oleh anak didik.
“Artinya kurikulum dibuat sesuai dengan kebutuhan mampu dan menyentuh kepentingan dan kondisi anak didik. Kalau di sekolah tidak ada guru Bahasa Ingris jangan paksakan untuk membuat krukilum Bahasa Ingris, apalagi bahasa Mandarin dan lain-lainnya,” ungkap Marry yang juga menjadi pengurus Kawarda Paramuka Kota Manado.
Kalau memang perlu buat krikulum bahasa daerah sehingga anak didik boleh mempertahankan bahasa yang menjadi warisan nenek moyang. “Intinya kurikulum yang dibuat harus menyentuh kepentingan dan kebutuhan anak didik, serta kondisi/kemampuan sekolah untuk melaksanakannya,” kata Marry yang sudah beberapa kali mengikuti iven nasional yang membahas tentang penyusunan kurikulum.
Terkait pelaksanaan ujian sekolah, untuk menentukan kelulusan ada ukurannya. Selain kemampuan pengetahuan, sikap dan karakter juga menjadi pertimbangan serta memiliki ketrampilan.
Dikatakan, nilai rapor kelas 5 dan kelas 6 menjadi unsur penilianan serta ujian sekolah yang baru saja selesai dilaksanakan. Dan soal karakter nampaknya belum begitu mendominasai karena untuk ukuran siswa SD belum nampak karakter mereka masing masing, tetapi itu juga jadi penilaian.
“Kami berharap semua peserta ujian sekolah berhasil dan mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua jangan masa bodoh, tetapi harus terus mendorong anak anak untuk tetap semangat dan melanjutkan pendidikan guna mengejar cita cita,” ujar kepsek yang memiliki etos kerja yang tinggi. (Meldi S)