MANADO,PROSULUT.Com – Menjadi kepala sekolah bukanlah perkara mudah unjtuk mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan pimpinan/atasan. Sebab mengelolah satuan pendidikan yang didalamnya bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa butuh sosok yang memiliki kompetensi mumpuni.
Bukan sekedar menjadi kepala sekolah, tetapi dibalik itu memiliki tanggungjawab yang tidak kecil karena harus memanage satuan pendidikan sehingga melahirkan anak didik yang cerdas dan memiiki budi pekerti yajg baik.
Altje Lumentah, adalah sosok kepala sekolah yang tidak mengenal istilah aji mumpung. Mumpung sudah jadi kepala sekolah, maka bisa saja bertindak seenaknya atau tidak mau berinovasi dan berkreasi guna memajukan sector pendidikan.

“Menjadi kepala sekolah adalah tanggungjawab memajukan satuan pendidikan guna mendapatkan anak didik berkualitas dan berkarakter baik. Makanya tugas setiap harinya memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan baik dan para guru betul betul menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing,” kata Altje Lumentah ketika ditemui Prosulut.com di ruang kerjanya belum lama ini.
Jebolan IKIP Manado yang pernah bertugas mengajar di Gorontalo ini mengatakan, KBM setiap hari dikontrol dengan baik. Makanya guru guru harus mempersiapkan diri sebelum mengajar.
“Kalau ada yang hanya copy paste saya tidak akan tanda tangan. Karna guru dituntut berkreasi dan inovasi dalam menjalankan tugas disesuaikan dengan kemajuan zaman. Guru harus menguasai teknologi jika tidak mau tertinggal,” tutur Lumentah mengingatkan.

Pantauan Prosulut.com, Kepsek Altje Lumentah meruapakan salah satu kepala sekolah yang paling rajin berada di tempat. Ia mengawasi betul proses KBM, mulai dari bagaimana cara guru mengajar di depan kelas dengan metode metode yang mudah dipahami anak didik.
“Jangan guru Cuma beri tugas anak-aanak lalu dia sendiri asyik main HP. Ini tidka betul namanya,” tukas Lumentah yang mengaku tidak akan meninggalkan sekolah jika tidk ada urusan yang penting.
Berkat sentuhan tangan dingi Lumentah yang berkeinginan melakukan yang terbaik untuk SD Inpres Malalayang, maka nampak sekali perubahan signifikan terjadi.
Lingkungan mulai tertata dengan baik, ruang kelas nampak begitu rapih sehingga anak didik merasa nyaman dalam melaksanakan KBM. Bahkan kerusakan-kerusakan ringan terus diperbaiki, pengecatan seluruh temb sekolah yang menelan anggaran tidk sedikit.
Salah satu perubahan mendasar yang terjadi di lingkungan SD Inpres Malalayang adalah tingkat disiplin anak didik semakin baik, Anak-anak sekarang selalu bertindak sopan santun, suka menghormati siapa saja yang mereka temui.
“Tadinya anak-anak tidak tahu hormat termasuk kepada guru. tetapi sekarang lihat saja, anak-anak SDN Inpres selalu menjaga sopan santun dan suka memberi hormat,” kata Lumentah yang mengaku bahwa guru adalah pengabdian sehingga harus dijalankan dengan penuh ketulusan. (meldi sahensolar)