PROOSULUT.Com, MANADO-Episode apik Malam Pengantar Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara Ronald Lumbuun resmi ditutup melalui upacara pedang pora. Momen tersebut menandai akhir masa tugas Putra Batak itu setelah hampir dua tahun memimpin Kanwil Kemenkumham Sulut. Selama masa jabatannya, berbagai pencapaian gemilang diraih, termasuk predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), yang merupakan bukti nyata dari kerja keras dan kepemimpinan yang fenomenal. Hotel Aston menjadi saksi momen yang merupakan simbol penghormatan bagi sosok yang telah banyak berkontribusi dalam memajukan layanan Hukum dan HAM di wilayah ini.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah yang telah dilantik sebagai Kepala Biro Hukum, Komunikasi Publik, dan Kerjasama Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI ini, dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung selama masa tugasnya di Sulawesi Utara. Putra tercinta politikus kawakan Gayus Lumbuun yang mantan Hakim Agung itu juga memohon maaf, mengingat bahwa dirinya pasti membawa segala kelebihan dan kekurangan dalam setiap langkahnya. Dalam kesempatan itu, Ketua Dharma Wanita Pengayoman Astrid Lumbuun menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran dan ibu-ibu DWP yang telah mendampingi dan memberikan dukungan penuh kepada dirinya dan suaminya selama perjalanan karir di Sulut, meskipun hanya hadir secara virtual dalam acara tersebut.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Kepala Biro Umum Setjen Kemenkumham RI, Risman Somantri, para Kepala Divisi, serta para Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Jajaran Pegawai dilingkungan Kemenkumham Sulawesi Utara, diwarnai dengan penyampaian kesan dan pesan dari sahabat dan rekan kerja. Salah satunya disampaikan oleh Analis Hukum Madya, Aswan Idrak, yang mewakili pegawai, memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kepemimpinan yang telah memberikan banyak pencapaian berharga. Upacara ini, dengan segala kehangatannya, menjadi simbol penghargaan terhadap dedikasi dan kerja sama yang telah terjalin, serta menjadi kenangan yang tak terlupakan. *