Close Menu
    TERBARU

    SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

    19 June 2025

    SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

    17 June 2025

    Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

    15 June 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    PROOSulut.comPROOSulut.com
    Subscribe
    • Home
    • Daerah
      • Sulawesi Utara
        • Manado
        • Bitung
        • Tomohon
        • Minahasa Raya
        • Nusa Utara
        • Bolmong Raya
      • Papua
      • Maluku
    • Pendidikan

      SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

      19 June 2025

      SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

      17 June 2025

      Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

      15 June 2025

      Tingkatkan Rapor Pendidikan, SD GMIM 20 El Manibang Giatkan Pojok Baca

      14 June 2025

      Sekolah Bebas Pungutan, SDN 71 Manado Gelar Penamatan Secara Sederhana

      12 June 2025
    • Kesehatan

      Tim “Merah Putih”  Terbentuk,  Kawal  Pemotongan Remu, Siap Laporkan Direktur Utama R.S. Kandou Manado

      12 November 2024

      Kebiri Remunerasi Menggila di RS Kandou Manado, ASN dan Pegawai Mulai Menggerutu

      11 November 2024

      Peduli Kesehatan Anak, OD-SK: Vaksin Polio dan Imunisasi Harus Tuntas

      24 July 2024

      Dinas Kesehatan Minahasa Adakan Vaksin Covid-19 Booster Kedua

      27 January 2023

      Mendikbudristek Kunker di Unima, Mahasiswa Perlu Memperkuat Basic Ilmu

      7 January 2023
    • Politik

      STCBK Mitra Emas Hadir Dalam Kampanye Akbar E2L HJP di Lapangan Koni Manado

      23 November 2024

       Ribuan Masa YSK-VIKTORY Tumpah Ruah  Kampanye Akbar di Lapangan Koni Sario Manado

      22 November 2024

      Sudah Teruji dan Mapan, Steven Kandouw Figur yang Tepat Untuk Memimpin Sulut

      22 October 2024

      Dukungan SK-DT “BERKAT”  Semakinn Meningkat

      19 October 2024

      Kader dan Simpatisan Merapat, Elektabilitas Paslon Gubernur  Sulut  Steven Kandouw dan Wakil Gubernur Denny Tuejeh (SKDT) Terus Meningkat

      15 October 2024
    • Pemerintah

      Dalam Penyusunan DIM RUU KUHAP, Ditjen Pemasyarakatan Soroti Urgensi Checks and Balances

      22 May 2025

      RUU Perampasan Aset Masuk Usulan Prolegnas

      18 November 2024

      Resmi Ditutup Gubernur Olly Dondokambey, Nilai Transaksi DNS 2024 Tembus Rp6,4 Miliar

      3 October 2024

      Hadiri Ibadah Soft Opening RSU GMIM  Amurang, Gubernur  Prof Dr (HC) Olly Dondokambey SE: (PSDD) BPMS GMIM Steven Kandouw Telah Bekerja Dengan Sangat Baik

      28 September 2024

       Cagub Steven Kandouw dan Cawagub Denny Tuejeh Jalani Pemeriksaan  Tes Kesehata

      30 August 2024
    • Nasional

      Dalam Penyusunan DIM RUU KUHAP, Ditjen Pemasyarakatan Soroti Urgensi Checks and Balances

      22 May 2025

      Penutupan Tahun IG 2024 & Launching Tahun Hak Cipta & Desain Industri 2025: DJKI Catat Kenaikan Permohonan

      3 December 2024

      Kementerian Hukum Pastikan Seleksi CPNS Berjalan Lancar

      27 November 2024

      Seleksi CPNS Kemenkumham, Laporkan Jika Ada Kecurangan

      27 November 2024

      Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Kepala Sekolah Dipilih Tidak Lagi Dari Guru Penggerak

      23 November 2024
    • Advertorial

      SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

      19 June 2025

      SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

      17 June 2025

      Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

      15 June 2025

      Tingkatkan Rapor Pendidikan, SD GMIM 20 El Manibang Giatkan Pojok Baca

      14 June 2025

      Sekolah Bebas Pungutan, SDN 71 Manado Gelar Penamatan Secara Sederhana

      12 June 2025
    • Indeks
    • Lainnya
      1. Lifestyle
      2. View All

      Direktur Jenderal HAM: Perlindungan Data Pribadi Sebagai Bagian Tak Terpisahkan dari HAM

      23 September 2024

      Cash and Kredit, Tukar Tambah Kendaraan Ini Solusinya

      13 September 2024

      Gubernur Sulut Resmikan Tahuna Water Park dan Sport Center

      20 May 2023

      Alumni SMPN 7 Manado, Stifanny Siap Fasilitasi Kegiatan Study Banding

      7 November 2022

      SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

      19 June 2025

      SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

      17 June 2025

      Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

      15 June 2025

      Tingkatkan Rapor Pendidikan, SD GMIM 20 El Manibang Giatkan Pojok Baca

      14 June 2025
    PROOSulut.comPROOSulut.com
    Home»Daerah»Sulawesi Utara»Minahasa Raya»MTPJ 4-10 Juni 2023-Lestraikan Alam dan Mahluk Ciptaan Demi Masa Depan-Kejadian 8:1-22
    Minahasa Raya

    MTPJ 4-10 Juni 2023-Lestraikan Alam dan Mahluk Ciptaan Demi Masa Depan-Kejadian 8:1-22

    PROSulutBy PROSulut3 June 2023No Comments
    Facebook Twitter WhatsApp Email
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp

    ALASAN PEMILIHAN TEMA

    Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk melestarikan alam. Gerakan pelestarian lingkungan hidup baik dalam hal pemahaman maupun aksi nyata berlangsung terus menerus.  Namun pada saat yang sama kerusakan lingkungan dan bencana alam terjadi di manamana. Sepertinya paradoks!  Gereja-gereja global melalui World Council of Churches (WCC) memberi perhatian serius terhadap topik “Integrity of Creation” (Keutuhan Ciptaan). Materi khotbah, pengajaran atau katekisasi gereja penting memberi perhatian pada hehidupan moral dan etik jemaat yang berpadanan dengan Injil Yesus Kristus secara rohani dan jasmani. Artinya iman dan perbuatan nyata jemaat menghadirkan keadilan, perdamaian dan kelestarian lingkungan hidup harus berlangsung secara terintegritas.

    Firman dalam Alkitab berbicara tentang kehidupan di mana Tuhan Allah mencipta dan memelihara alam ciptaan-Nya agar menjadi rumah yang “aman, nyaman dan lestari” bagi makhluk ciptaan-Nya. Kepada manusia diberi amanat menjaga dan memelihara alam ciptaan-Nya. Untuk maksud itu, maka perenungan sepanjang minggu ini akan dituntun oleh tema “Lestarikan Alam dan Makhluk Ciptaan Demi Masa Depan”.

    PEMBAHASAN TEMATIS

    Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

    Kitab Kejadian memiliki keunikan menggambarkan tentang Tuhan Allah. Tuhan Allah digambarkan bukan seperti raja yang sedang duduk di singasana dalam istana megah berlapis emas dengan segala keagungan. Tetapi dalam “sebuah taman” yang diciptakan, ditata dan diatur secara harmonis dan indah. Tuhan Allah bekerja mengubah sesuatu yang kacau dan gelap menjadi sesuatu yang teratur dan indah agar manusia dapat hidup dengan baik (Kej.1). Di taman itu, Tuhan Allah menciptakan manusia untuk berkembang dan membangun peradaban. Kepadanya diberikan pilihan moral untuk jangan makan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat (Kej. 2:16-17).

    Kita memahami bahwa Tuhan Allah adalah sumber pengetahuan yang baik. Namun yang terjadi adalah manusia ingin menentukan standar yang baik atau jahat. Ini berarti manusia terkadang melampaui kewenangan-Nya. Manusia cenderung ingin menjadi tuhan bagi dirinya. Oleh godaan Iblis, kecenderungan itu terpenuhi dengan menggunakan kebebasannya memilih mengikuti kehendak Iblis daripada patuh pada perintah Tuhan Allah. “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kej. 3:4-5).

    Perhatikanlah, setelah jatuh ke dalam dosa, manusia diusir dari taman Eden sehingga semakin menjauh dari Tuhan Allah. Akibatnya perbuatan dosa makin menjadi-jadi (Kej.4). Dengan menjauh dari Tuhan Allah maka kehendak, hasrat dan nafsu manusia mendatangkan kejahatan

    (Kej. 6:5).

    Semakin menjauh dari Tuhan Allah maka semakin besar dan buruk kejahatan manusia sehingga Tuhan Allah mendatangkan air bah. Walaupun demikian, di antara manusia yang buruk itu masih ada Nuh yang mendapatkan kasih karunia di mata TUHAN Allah (Kej.6:8). Air yang menjadi sumber kehidupan, dalam kisah ini, menjadi suatu kekuatan besar yang merusak dan membawa kematian. Bumi kembali menjadi seperti ungkapan Kejadian 1:2. “Bumi belum berbentuk (wht tohuw) dan kosong (whb bohuw); gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”

    Memahami kisah air bah, maka kita perlu menyadari dan memperhatikan beberapa hal:

    Pertama, Kisah air bah merupakan kisah sedih dan duka Tuhan Allah atas pemberontakan manusia ciptaan-Nya. “menyesallah TUHAN” dan “memilukan hati-Nya” (Kej. 6:6). Air Bah yang dipandang sebagai bentuk “hukuman” jangan hanya disoroti dari sisi kemarahan Tuhan Allah saja, namun harus dipahami dalam konteks perasaan Tuhan Allah yang bersedih dan berduka. Perhatikanlah apa yang tertulis dalam pasal 1. Di setiap mengakhiri karya ciptaan-Nya, Alkitab selalu mencatat: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Namun yang baik ini menjadi rusak karena dosa manusia. Rusaknya dunia yang diciptakan Tuhan Allah bukanlah rencana-Nya.

    Mari kita bayangkan hal ini: Bagaimanakah perasaan kita, jika karya yang kita buat sebaik mungkin dirusak? Tentu hati kita sedih dan terluka. Sehingga kisah ini jangan hanya disoroti dari bentuk kemarahan Tuhan Allah saja tapi pada “Allah yang terluka dan bersedih”. Seperti orang tua yang marah kepada anaknya yang melakukan pelanggaran moral dan etik. Pelanggaran yang diperbuat akan membuat hati orang tua sedih, kecewa dan sakit. Seorang anak yang baik dan dewasa akan meresponnya bukan dengan kembali memberontak atau marah. Tapi sebaliknya sang anak seharusnya merenung dan melakukan refleksi diri sehingga memiliki kesadaran yang membawanya pada perubahan hidup. Inilah yang diharapkan Tuhan Allah bagi umat-Nya, yaitu kedewasaan iman untuk menjadikan hukuman sebagai jalan menuju pertobatan.

    Kedua, Kisah air bah tidak hanya berisi tentang berita pembinasaan, namun juga penyelamatan.

    Diceritakan Nuh dan keluarganya serta binatang yang berpasang-pasangan ikut diselamatkan melalui bahtera. Ada misi penyelamatan di dalamnya. Seratus lima puluh hari lamanya Nuh beserta penghuni bahtera terapung-apung di atas permukaan air.

    Sebelum peristiwa air bah, Tuhan Allah dikatakan “menyesal” dan sepertinya “melupakan” manusia karena begitu jahat dan buruknya kejahatan. Pilihan manusia untuk mengikuti hasratnya telah membawa kerusakan yang mendalam atas ciptaan-Nya. Maka sekarang Tuhan Allah menaruh perhatian lagi kepada manusia, yang dibahasakan dalam ayat 1 “Maka Allah mengingat Nuh…”. 

    Inilah sebuah awal dari kehidupan yang baru. Tuhan Allah bertindak dengan membuat air itu surut dan akhirnya bahtera itu terkandas. Walaupun puncak-puncak gunung telah kelihatan namun Nuh belum turun dari bahtera. Ia mencari petunjuk dengan melepaskan burung gagak (sekali dilakukan) dan burung merpati (3 kali dilakukan). Setelah burung merpati tidak kembali, ini memberi tanda bahwa bumi telah kering dan tanaman telah tumbuh ditandai dengan ‘sehelai daun Zaitun segar’ yang dibawa oleh burung Merpati.

    Walaupun demikian, Nuh yang saleh dan taat itu tetap berada di dalam bahtera karena belum ada perintah dari Tuhan Allah untuk keluar. Setelah perintah datang (ayat 15-17), Nuh dan seisi keluarga beserta binatang yang ada di dalam bahtera itu turun.

    Keselamatan yang dialami Nuh dan keluarganya adalah anugerah Tuhan Allah dan untuk mensyukurinya Nuh membuat mezbah dan memberikan persembahan syukur. Ini adalah respon iman Nuh atas pemeliharaan dan penyelamatan Tuhan Allah serta untuk permulaan yang hidup yang baru. Persembahan syukur itu berkenan di hadapan Tuhan Allah.

    Ketiga, Tentang pemulihan.

    Apakah Tuhan Allah membiarkan ciptaan-Nya rusak? Tentu tidak! Tuhan Allah digambarkan seperti “tukang kebun/taman”, kini menjanjikan suatu permulaan baru. Tuhan Allah menjanjikan pemeliharaan dan takkan berhenti musim menabur dan menuai (ayat 21-22).

    Kini kisah kehidupan manusia berlanjut melalui keluarga Nuh. Tugas membangun suatu tatanan hidup baru dimulai. Seperti perintah kepada manusia pertama di taman Eden agar kehidupan terus berlanjut maka demikian juga perjanjian yang dibangun Tuhan Allah dengan Nuh (Kej. 9). Kepada Nuh diberi amanat untuk memulai sesuatu yang baru dalam rangka mengisi dan membentuk bumi yang baru, suatu masa depan yang lebih baik.

    Makna dan Implikasi Firman

        Ada sebuah ungkapan “mulailah sekarang tanam pohon, agar generasi selanjutnya tidak akan tanam manusia.” Ungkapan ini tentu memiliki pesan mendalam bahwa manusia dan alam selalu memiliki hubungan. Bencana alam yang sering terjadi merupakan tanda zaman yang harus cepat disikapi, sebab bumi hanya satu. Walaupun kita mendengar ada upaya penelitian untuk mencari apakah di planet yang lain bisa di huni oleh manusia, namun itu suatu cita-cita belum bisa dengan pasti dan cepat terjadi. Bumi yang kita diami menghadapi ancaman kerusakan ekologis yang serius yang dapat mendatangkan kematian. Setiap bencana yang terjadi merupakan dampak dari ulah manusia sendiri. Kejahatan manusia terhadap alam adalah juga bentuk perlawanan dan kejahatan pada Sang Pencipta.

        Kita tentu paham, jika suatu karya seseorang dirusak maka secara tidak langsung itu adalah bentuk penghinaan bagi si pembuat. Tuhan Allah menciptakan bumi dan segala isinya diberi tanggung jawab kepada manusia untuk mengelola, menata dan memeliharanya. Tapi kenyataannya tanggung jawab ini tidak dilaksanakan oleh manusia secara baik. Bukannya menata dan memelihara, tapi yang terjadi malahan mengeksploitasi dan merusak.

        Hanya orang yang bodoh yang akan merusak rumah di mana ia tinggal. Tapi kebodohan inilah yang sementara dipertontonkan oleh manusia. Ada kecenderungan sebagian besar manusia tidak pernah mau belajar dari setiap pengalaman sebab kecenderungan hatinya selalu ingin mencari keuntungan pribadi. Keserakahan manusia adalah salah satu yang memegang peranan penting dalam krisis iklim dan kerusakan bumi yang sedang terjadi. Memang, walaupun bumi begitu luas, namun tidak akan pernah cukup memenuhi hasrat dari orang yang serakah.

        GMIM adalah gereja yang besar dan telah menjadi gereja global. Inilah kekuatan yang jika dimobilisasi dapat menjadi gerakan bersama dan memiliki signifikansi dalam mengarahkan agenda dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan. Coba kita cermati warga GMIM yang berada di pedesaan, perkotaan, pegunungan dan pesisir pantai. Sebagian besar warga jemaat memiliki pekerjaan sebagai petani dan juga nelayan. Suatu pekerjaan yang semuanya hidup dekat dengan alam. Kesadaran inilah yang harus kita bangun bahwa ancaman ekologi bisa menjadi ancaman atas keberadaan gereja.

    Dengan potensi sebesar ini, GMIM dapat membangun jaringan dengan lembaga-lembaga keagamaan lainnya dan pemerintah baik ditingkat lokal, nasional dan global untuk bersamasama mengadvokasi penyelamatan lingkungan hidup. Kita tak bisa kerja sendiri, tapi kita butuh kerja bersama. Kita kuat karena bersama, kita lemah karena sendiri. Sebagaimana dalam menghadapi Air Bah, Nuh tak sendiri. Di dalam bahtera itu ada keluarga dan hewan yang berpasang-pasangan. Demikian juga bahwa setiap problematika hidup akan terasa ringan jika dihadapi bersama.

    Sebagai satu keluarga gereja Tuhan, marilah kita bergandengan tangan menghadapi ancaman krisis iklim dan bumi ini. Sebab dengan bersama itulah kekuatan kita. Sudah seharusnya kita bersyukur atas bumi dan makhluk ciptaan lain yang Tuhan Allah ciptakan bagi kita. Di bumi inilah kita berpijak, untuk hidup. Bumi ini rumah kita, rumah yang harus kita jaga dan lestarikan.

     PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

        Apa yang anda pahami tentang Lestarikan Alam dan Makhluk Ciptaan Demi Masa Depan menurut Kejadian 8:1 – 22?

        Jelaskan, alam merupakan sumber berkat tetapi dapat menjadi sumber malapetaka? Menurut anda apakah setiap bencana alam yang terjadi merupakan bentuk penghukuman Tuhan Allah?

        Apa dan bagaimana sikap serta tindakan kita sebagai Gereja untuk melestarikan alam ciptaan Tuhan Allah agar manusia dapat hidup aman dan layak?

     NAS PEMBIMBING: Mazmur 29:10-11

     POKOK-POKOK DOA:

        Warga gereja dapat merawat dan melestarikan alam sekitar.

        Warga gereja yang terdampak bencana mendapatkan pertolongan, kecukupan kebutuhan hidup, dan tetap beriman dalam menghadapi peristiwa yang sulit sekalipun.

        Gereja – individu maupun institusi – dapat bekerja sama dalam menjadi alat Tuhan Allah untuk menyuarakan dan bertindak menyelamatkan bumi dari kerusakan.

        Gereja patut menopang kebijakan pemerintah yang melindungi dan mendukung kelestarian alam.

    TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

    HARI MINGGU BENTUK I

     NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

    Panggilan Beribadah: KJ. No. 60 Hai Makluk Alam Semesta

    Nas Pembimbing: NKB. No. 42 Fajar Menyingsing

    Pengakuan Dosa: Di Tengah Ombak Dan Arus Pencobaan

    Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 19 Dalam Lautan Yang Kelam

    Ses Hukum Tuhan: NKB No 197 Besarlah Untungku

    Ses. Baca Alkitab: NNBT No. 37 Tuhan Yesus Adalah Penabur

    Persembahan:  PKJ. No 55 Hai, Puji Nama-Nya

    Nyanyian Penutup: PKJ. 56 Lihatlah Pohon Pohon

    Copas. MTJPdodokugmim.com

    Share. Facebook Twitter WhatsApp
    Previous ArticlePenurunan Angka Stunting 50%, Yusak Karame S,IP. Camat Tabteng Patut di Acungi Jempol
    Next Article Ibadah Penguatan Iman, Serta Apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah dan Masyarakat Dari Keluarga Korban Kebakaran, Tahuna Barat, Sangihe.

    Related Posts

    Peran Aktif PLN Icon Plus Sukseskan Munas APKASI di Minut

    2 June 2025

    Bersama Kemenag Kota Manado, Rutan Manado Gelar Pembinaan Kerohanian Bagi Warga Binaan Kristiani

    6 November 2024

    Rutan Manado Hadiri Monitoring Evaluasi Aplikasi E-Berpadu

    6 November 2024
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Terpopuler

    SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

    19 June 2025

    SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

    17 June 2025

    Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

    15 June 2025
    Advertisement

    PROOSulut.com merupakan portal berita online dan digital sebagai sumber informasi terkini, yang menerbitkan, mentransmisikan, menyebarluaskan opini untuk masyarakat umum.

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
    TERKINI

    SD GMIM Mapanget Barat Sukses Luluskan 39 Murid, Kuota Murid Baru Dibatasi 1 Rombel

    19 June 2025

    SDI 03 Paniki Bawah Sukses Pertahankan Predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik

    17 June 2025

    Materi Ujian Praktek SDN 118 Manado Literasi dan Numerasi, Aneke: Sekolah Bebas Pungutan

    15 June 2025
    Get Informed

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.
    • Indeks
    • Kode Etik
    • Karir
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Tentang Kami
    • Kontak Kami
    • Form Pengaduan
    • Pedoman Media Siber

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.