PROSULUT.com, Kotamobagu – Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sulut menggelar debat perdananya untuk pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur, di sutanraja hotel, Kotamobagu 9 Oktober 2024.
Debat terbuka tersebut dihadirkan tiga pasangan calon yakni, Yulius Selvanus Komaling-Victor Mailangkay (YSK-VM) nomor urut satu kemudian Elly Engelbert Lasut-Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) Nomor urut dua dan Steven Kandouw-Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT) nomor urut tiga.
Debat tersebut dimulai pada pukul 19.00 Wita dengan menghadirkan 9 panelis dari berbagai perguruan tinggi dan dipandu oleh dua moderator yang berpengalaman.
Menariknya saat debat terbuka berlangsung, tiba saja terganggu dan harus terhenti selama kurang lebih 1 jam yang disebapkan listrik mati.
Sialnya, matinya listrik ini terjadi saat paslon nomor urut 3, Steven Kandouw-Alfret Denny Tuejeh, sedang menyampaikan visi dan misinya ketika akan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Sulut.
Sontak suasana debat langsung dibuat heboh oleh para undangan yang hadir, Dan ruanganpun langsung menjadi gelap.
Setelah dikroscek, ternyata penyebapnya mesin genset digunakan panitia jebol.
KPU Sulut pun langsung meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji tak akan terulang.
“Kami mohon maaf kepada tiga paslon terutama paslon nomor urut 3. Ini di luar ekspektasi kami. Setelah kami cek, genset yang disiapkan jebol,” katanya.
Usai diperbaiki, debat terbuka itu langsung dilanjutkan hingga selesai.
Pantauan media ini, ke tiga pasangan calon tampil begitu memukau saat debat. Mereka saling beradu gagasan dan argumen untuk Sulut lebih baik kedepan.
Ada lima sesi yang dilewati pasangan calon pada debat terbuka perdana kali ini. dimana sesi pertama kedua adalah pemaparan visi dan misi kemudian sesi ketiga adalah pendalaman visi dan misi dimana masing masing panelis memberikan pertanyaan sesuai dengan teman debat.
Kemudian sesi ke keempat dan.kelima yakni masing – masing pasangan calon saling memberikan pertanyaan kepada pasangan calon lain.
Sementar, Tema debat perdana ini adalah Pemberdayaan Ekonomi Lokal, Ketahanan Pangan, Pariwisata, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Tata Ruang Wilayah yang Berwawasan Lingkungan.
(Samsu)