
Manado, Prosulut.com,- Acara penamatan siswa SD dan SMP di Kota Manado tahun 2023 ini agak jauh berbeda dengan tahun tahun sebelumnya.
Kalau sebelumnya acara penamatan dilakukan tanpa rasa cemas dan takut, serta meriah, kini tampak berubah setelah Walikota Manado mengeluarkan surat edaran larangan praktek Pungli di lingkungan sekolah.
Sebagian sekolah baik SD maupun SMP terpaksa mengurungkan niat untuk menggelar acara penamatan. Namun ada sekolah yang nekat melaksanakan acara penamatan di sekolah secara luar biasa, dan ada juga yang melaksanakan namun hanya sederhana.
Bahkan ada sekolah yang terpaksa membatalkan Pelaksanaan Penamatan di sekolah bagi siswa yang sudah lulus ujian sekolah, baik tingkqt SD maupun SMP.
Kepala SMPN 13 Manado Theodora Uway ketika ditemui Selasa 13 Juni 1023 mengatakan, pihaknya hanya melakukan ibadah syukur untuk perpisahan kelas 9 dengan adik adik kelasnya bersama guru guru.
” Kami hanya ibadah syukur yang dihadiri Ustad mewakili muslim dan Pendeta bagi siswa kristen.
“Setelah ibadah syukur dilanjutkan dengan pengumuman kelulusan di kelas masing masing oleh para wali kelas,” ungkap Uway.
Dikatakan, kertas pengumuman akan diisi dalam amplop tertutup dan dibuka saat bersama oragtua “Kami isi dalam amplop dan dibuka saat acara pengumuman kelulusan,” tukas Theosora.
Dakatakan, acara perpisahan dengan kelas 9, semuanya diatur oleh orang tua.
Para orangtua mengadakan sarana foto booth sebagai kenang kenangan. Juga pihak sekolah menyiapkan untuk anal didik tanpa bayar.
Kepsek Theodora Uway mengatakan, ada 106 siswa kelas 9 yang dinyatakan lulus 100 persen dengan nilai yang memuaskan.
Sementara jumlah siswa SMP 13 Manado mencapai 400an termasuk siswa kelas 6 yang sudah dinyatakan lulus.
Anak anak didik kelas 7 dan 8 kini sedang ujian semester genap untuk kenaikan kelas.
Setelah itu akan diibuka. penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023 dan 2024.
“Kami sudah siap menerima siswa baru. Pembukaan PPDB akan dimulai tanggal 20 Juni. Namun sudah ada benerapa siswa yang mendaftar manual di sekolah.
Tentang Pengembangan satuan plndidikan, Theodora yang selalu meminta hikmah dari Tuhan ini memulainya dengan memberikan keteladanan.
“Banyak hal yang masih harus dIbenahi terutama minsed tenaga guru dan para siswa itu sendiri,” kata. Theodora seraya mengatakan, para guru harus memberikqn keteladanan dan senantiasa mengajar dengan hati. (Meldi S)